12.20.2012

GUNUNGKIDUL, "Sight and Sounds of natural beach"





I. PROFIL PARIWISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Kabupaten Gunungkidul, yang terletak sekitar di bagian tenggara kota Yogyakarta sejauh 39 km, memiliki luas wilayah 1485,36 ​​km2 atau 46,63% dari luas wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah Gunungkidul merupakan dataran tinggi yang berbukit-bukit. Wilayah ini terdiri dari 18 kecamatan dan 144 desa. Berdasarkan topografi dan kondisi tanah umumnya membagi menjadi 3 wilayah dan:
  • Wilayah Pengembangan Utara (Zona Batur Agung) 
Ketinggian 200-700m di atas permukaan air laut, berpotensi untuk objek ekowisata hutan dan alam pegunungan. 
  • Wilayah Pengembangan Tengah (Zona Ledoksari) 
Ketinggian 150-200 m di atas permukaan air laut, berpotensi untuk objek agrowisata pertanian


  • Wilayah Pengembangan Selatan (Zona Pegunungan Seribu)  
Ketinggian 100-300 m di atas permukaan air laut, berpotensi untuk wisata pantai, goa, pegunungan Karst hingga wisata budaya dan sejarah.


II. POTENSI UNGGULAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Kabupaten Gunungkidul memiliki objek wisata unggulan yaitu wisata alam pantai sejumlah + 46 pantai yang terbentang sejauh 70 km di wilayah selatan Kabupaten Gunungkidul mulai dari ujung barat hingga ujung timur yang letaknya cukup berdekatan. 
Objek wisata pantai di Gunungkidul sangat direkomendasikan. Kabupaten yang terletak di kawasan karst di bagian selatan Yogyakarta, menawarkan keindahan pantai nan eksotis. Sebagian besar pantai masih alami dan relatif "perawan" dengan pemandangan pasir putih yang begitu indah.  
Beberapa pantai seperti Baron, Kukup, Sundak, Krakal telah lama dikenal oleh wisatawan. Tapi pantai-pantai seperti Wediombo, Siung, Sadeng, Sadranan, Sepanjang, Ngrenehan, masih cukup asing bagi wisatawan, padahal pantai-pantai tersebut tidak kalah indah, bahkan lebih indah dibandingkan pantai-pantai yang saat ini telah ramai dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu, pantai-pantai ini sangat potensial untuk dikembangkan.




III. TREN WISATAWAN

Tabel 3.1
 (Sumber : Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2009)

Berdasarkan tabel di atas, pengunjung potensial ke kota Yogyakarta secara umum adalah :
1.   Belanda
2.   Malaysia
3.   Jepang
4.   Perancis
5.   Jerman

6.      USA
7.      Singapura
8.      Australia
9.      Thailand
10.   Inggris


Sedangkan pengunjung potensial secara khusus di kawasan pantai Kabupaten Gunungkidul, yaitu :

 Gambar 3.1 Tren Wisatawan Nusantara di kawasan pantai Kabupaten Gunungkidul
(Sumber : Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2009)

WISNUS :

  • Berdasarkan gambar 3.1, angka kunjungan wisatawan nusantara yang mengalami peningkatan secara signifikan adalah pantai Baron.
  • Pantai-pantai lain di sisi timur kurang mendapat respon yang baik bagi wisatawan.
  • Terdapat gap (kesenjangan angka kunjungan) antara pantai Baron dan pantai-pantai lainnya.



Gambar 3.2 Tren Wisatawan Nusantara di kawasan pantai Kabupaten Gunungkidul
(Sumber : Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2009)

WISMAN :

  • Berdasarkan gambar 3.2 angka kunjungan wisatawan mancanegara justru menurun baik di pantai Baron maupun pantai lainnya, bahkan cenderung  mengalami stagnasi (tanpa kunjungan) selama 4 tahun.


IV. PERMASALAHAN DAN TUJUAN

Tabel 4.1
POTENSI
PERMASALAHAN
TUJUAN
Terdapat sekitar 46 pantai sejauh 70km sepanjang pesisir selatan Kabupaten Gunungkidul yang letaknya berdekatan.
Terjadi sentralisasi pengunjung di pantai  Baron, padahal masih banyak pantai-pantai indah lainnya yang sangat potensial untuk dikembangkan
Distribusi pengunjung berdasarkan segmentasi pasar
Pantai yang masih alami, masih “perawan”, hamparan pasir putih, potensi kuliner ikan dan bukit-bukit Karst
Banyak potensi namun belum dikembangkan secara maksimal.
1. Pengembangan potensi wisata pantai di Kabupaten Gunungkidul, bahkan sebisa mungkin “go international” sehingga turut memberikan sumbangsih positif bagi pemerintah dan masyarakat di sekitarnya (tourism create multiplier effect
2. Menonjolkan warna lain dari kota Yogyakarta sebagai kota wisata budaya, membentuk citra positif bahwa Yogyakarta juga memiliki diversitas objek wisata alam yang juga menarik untuk dikunjungi wisatawan.
Sumber : Analisis (2012)

V. LINGKUP PERENCANAAN

Gambar 5.1 Peta Wisata Kabupaten Gunungkidul
 (Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul)

Berdasarkan Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2009, maka perencanaan strategi pemasaran objek wisata pantai-pantai yang potensial secara menyeluruh, yaitu :
1.    Pantai Baron
2.    Pantai Ngrenehan
3.    Pantai Wediombo
4.    Pantai Sadeng
5.    Pantai Siung
Pantai-pantai ini akan menjadi point of interest sebagai starter bagi “Integrated Tourism Development” di kawasan sepanjang pantai Kabupaten Gunungkidul.


VI. STRATEGI MARKETING

1.   Mengadakan even “SIUNG INTERNATIONAL CLIMBING GATHERING 2011” Pantai Siung, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA,  INDONESIA
Latar Belakang

  • Perbukitan Siung memiliki jalur pendakian yang menantang dengan pemandangan laut  yang unik dan menakjubkan.
  • Memiliki 250 rute  panjat tebing berstandar internasional dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.
  • Pernah menjadi tempat untuk Temu Pemanjat Tebing Asia 2005 yang dihadiri oleh 250 pendaki dari 6 negara: Singapura, Jerman, Perancis, Filipina, Malaysia, dan Indonesia (sumber: jogjatrip.com), menjadi tempat untuk Indonesian Climbing Gathering” tahun 2007, 2008, 2010.

Target Pasar
  • Rock-climbers (Hobbies) –terbuka untuk umum, pelajar, TNI/POLRI
  • Target wisatawan :  Indonesia, Singapura, Jerman, Perancis, Filipina, Malaysia and Jepang
Pengaruh Terminologi
  • Menciptakan citra Pantai Siung sebagai objek wisata minat khusus yang bisa go International
  • Menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke Pantai Siung
  • Meningkatkan angka kunjungan wisatawan nusantara, terutama wisatawan mancanegara
  • Meningkatkan pendapatan Pemerintah dan masyarakat setempat.
Implementasi Program
  • Berafiliasi dengan organisasi/forum/komunitas panjat tebing di Indonesia, membuat konsep, kemudian membuat proposal kepada pihak pemerintah (bidang terkait), komunitas-komunitas, bekerjasama dengan media cetak/elektronik (yang bertemakan travelers/ petualangan)
  • Publikasi dengan media elektronik, iklan di website pariwisata, social media, komunitas adventure, mengundang/ mengirim email kepada pemanjat tebing atau pemerhati/komunitas lingkungan.
Gambar 6.1 Climbing on sunset
(Sumber : adventure.blogspot.com)

2.   Membangun, Mengembangkan dan Pemeliharaan Website Pariwisata, “WEDIOMBO ECOTOURISM” (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
Latar Belakang
  • Pemandangan yang unik diantara perbukitan Karst, pantai alami, hamparan pasir putih yang landai, terdapat beberapa amenitas tersedia seperti warung makan, pondok penginapan, musholla, tempat parkir.
  • Pada tahun 2008, website Wediombo (www.wediombo.com) sudah mulai dirintis oleh tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari salah satu perguruan tinggi negeri ternama Yogyakarta, namun saat ini sudah tidak eksis (hanya short term saja) karena tidak ada alokasi biaya dan SDM untuk maintenance website.
  • Ada blog tentang Wediombo, namun juga tidak update lagi, mungkin milik personal, bukan website resmi.
Target Pasar
  • Mahasiswa, usia 18-30  (weekenders)
Pengaruh Terminologi
  • Menciptakan awareness kepada wisatawan tentang Pantai Wediombo dan  wisata minat khusus ecotourism.
  • Meningkatkan angka kunjungan, wisnus bahkan wisman (young weekenders, pasangan muda)
Implementasi Program
  • Menciptakan website “wediombo ecotourism” (www.wediombo.com) dengan teknologi macromedia flash atau adobe flash.
  • Membuat website yang menarik, simpel, interaktif, terpercaya, informatif, dengan konten yang lengkap sehingga pembaca/ calon wisatawan dapat dengan mudah memahami isinya, dan mudah untuk menjangkau. Konten website berupa profil Wediombo, akomodasi, fasilitas pendukung, aksesibilitas (moda transportasi) (map), dan lain-lain di Kabupaten Gungkidul, jika perlu ada link ke operator wisata kota YogyakartaJadi pada intinya, di era IT saat ini wisatawan dapat mengakses informasi seluas-luasnya, sedetil-detilnya tentang Wediombo dengan mudah dan interaktif.
  • Launching website dan mempublikasikannya.

Gambar 6.2 Ilustrasi Website
(Sumber : analisis dari berbagai sumber, 2012)

3.   Mengadakan kompetisi fotografi dengan tema “SIGHT AND SOUNDS OF NATURAL BEACH”
Latar Belakang
  • Terdapat pemandangan yang unik diantara perbukitan Karst, pantai alami, hamparan pasir putih, sunset yang indah, alam yang masih “virgin”, konservasi alam, panorama yang luar biasa indah.
Target Pasar
  • Umum (professional photographer)
  • Mahasiswa 18-25 tahun
  • Travellers dan hobbies
Pengaruh Terminologi
  • Menciptakan awareness kepada wisatawan tentang pantai-pantai di Kabupaten Gungkidul (Baron, Ngrenehan, Wediombo, Sadeng, Siung) dan turut mendukung tourism campaign Pemerintan Kabupaten Gunungkidul.
  • Meningkatkan angka kunjungan wisnus dan wisman
  • Meningkatkan pendapatan bagi Pemerintah dan masyarakat setempat
Implementasi Program
  • Mengundang melalui email kepada komunitas fotografi, pemerhati lingkungan, organisasi lingkungan.
  • Publikasi melalui brosur, pamflet, leaflet, poster, website, media sosial, dan sebagainya.
  • Memberikan apresiasi (semacam award) bagi para pemenang dan hasil karya digunakan sebagai alat promosi bagi kepentingan pariwisata Kabupaten Gunungkidul (dipublikasikan melalui website wisata resmi Pemerintah Kabupaten Gungkidul)
Gambar 6.3 Pantai Ngrenehan
(Sumber : yogyakarta.panduanwisata.com)


4.   Membuat Paket Tour dengan temaHARMONY OF NATURAL BEACH”
Latar Belakang
  • Terdapat pemandangan yang unik diantara perbukitan Karst, pantai alami, hamparan pasir putih, sunset yang indah, alam yang masih “virgin”, konservasi alam, panorama yang luar biasa indah.
  • Secara aksesibilitas mendukung (jalan aspal), potensi yang bagus untuk touring motor (memiliki keunikan daya tarik, akses yang baik dan terdapat beberapa amenitas bertemakan tradisional, seperti pondok dan makanan tradisional seperti pecel)
Target Pasar
  • Umum
  • Mahasiswa 18-25 tahun
  • Klub Motor (tiger club, vixion club, harley davidson club)
  • Travellers dan hobbies
Pengaruh terminologi
  • Menciptakan awareness kepada wisatawan tentang pantai-pantai di Kabupaten Gungkidul (Baron, Ngrenehan, Wediombo, Sadeng, Siung) dan turut mendukung tourism campaign Pemerintan Kabupaten Gunungkidul.
  • Meningkatkan angka kunjungan wisnus dan wisman.
  • Meningkatkan pendapatan bagi Pemerintah dan masyarakat setempat
  • Public relation, yang melibatkan organisasi masyarakat (komunitas motor/ hobi), perusahaan swasta (misalnya penyedia kendaraan, penyedia perlengkapan dan asesoris touring) dan perusahaan milik pemerintah (misalnya penyedia bahan bakar) guna menciptakan opini publik/ citra positif bagi kawasan pantai Kabupaten Gungkidul khususnya, dan Kota DIY secara umum.
Implementasi Program
  • Mengundang melalui email kepada komunitas hobi touring, klub motor
  • Publikasi melalui brosur, pamflet, leaflet, poster, website, media sosial, dan sebagainya.
Gambar 6.4 Touring dengan pemandangan indah di sekitarnya
(Sumber : proud2rideblog.com)


VII. DAFTAR PUSTAKA

_______. (2009). Statistik Kepariwisataan DIY Tahun 2009. Yogyakarta : Pemprov DIY
_______. (2009). Welcome to Gunungkidul. Yogyakarta : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul