12.20.2012

ANALISIS POTENSI DAN MASALAH KAWASAN MALIOBORO




1.        Karakteristik Lingkungan
STRENGTH
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Kawasan Malioboro yang berada di pusat kota Yogyakarta, berada di area urban yang padat dengan berbagai hingar bingar masyarakat mulai dari pagi hingga malam, dan segala fasilitas pendukung yang penting disekitarnya, menjadikan kawasan ini hampir dipastikan selalu dikunjungi wisatawan.
Dengan potensinya berada di area urban yang padat maka pengembangan kawasan Malioboro menjadi lebih berkualitas, memiliki prospek ke depan yang sangat baik. Maka perlu sebuah perencanaan yang matang menyikapi potensi ini.

WEAKNESS
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Keberadaan kawasan Malioboro di area urban yang padat, menyebabkan pertumbuhan cepat yang tidak terencana, akibatnya disana sini terjadi kesemrawutan, mulai dari lingkungan yang kumuh hingga manajemen PKL yang hingga hari ini belum ada solusi terbaik.
Perlu adanya konsep menyeluruh dengan memberikan alternative-alternatif yang dapat mewadahi semua pihak. Dalam konsep ini juga perlu dipikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang.

2.        Sumber Daya Tarik Wisata
STRENGTH
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Kawasan Malioboro memiliki daya tarik wisata beragam (belanja, kuliner, budaya, nostalgia). Kawasan Malioboro sendiri merupakan heritage yang di konservasi, sehingga merupakan satu keunikan tersendiri, menikmati sejarah dan budaya sambil berbelanja.
Pengembangan atraksi  seperti misalnya mengadakan acara festival seni dan  kebudayaan, food festival, bazaar dan lain-lain yang akan semakin melengkapi daya tarik wisata Malioboro saat ini.

WEAKNESS
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Keberagaman daya tarik wisata yang beragam terkadang menjadikannya tumpang tindih satu dengan yang lain. Misalnya, kegiatan perekonomian mengalahkan hal yang mendasar yaitu konservasi cagar budaya.Berbagai reklame yang ditujukan untuk menarik wisatawan agar belanja ternyata dapat mengurangi “ruh” atau “citra” bangunan heritage.
Dalam pengembangan ke depan perlu sebuah perencanaan kawasan wisata  terpadu dan berkelanjutan, menyangkut ketiga aspek yaitu ekonomi, social dan lingkungan sehingga ketiganya saling bersinergi, saling support dan melindungi warisan budaya kota Yogyakarta tentunya.

3.        Land Use
STRENGTH
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Sebuah kawasan yang linear, dengan dipisahkan oleh satu jalan, kemudian di kanan kiri terdapat berbagai pertokoan dan fasilitas pendukung sebenarnya menciptakan fungsi ruang yang tegas. Tata guna lahan di kawasan malioboro tentunya mengikuti karakter kawasan Malioboro. Hal ini juga sudah melekat kuat di Malioboro sehingga berdampak baik bagi image kawasan Malioboro sebagai “one street shopping line”
Image yang kuat itu perlu di kembangkan dan direncanakan lebih lanjut secara terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan wisatawan saat ini sehingga kualitas kawasan pun akan semakin baik.

WEAKNESS
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Di sisi lain, masi belum ada perencanaan yang jelas mengenai fungsi-fungsi ruang di kawasan ini. Segalanya serasa berjalan begitu saja mengikuti perkembangan zaman, sehingga menyebabkan kesemrawutan, dimana area PKL, dimana area parkir, dimana spot untuk bisa ISHOMA,dan seterusnya.
Perlunya review masterplan, penataan mengenai fasilitas, aksesibilitas dan lain-lain yang berpengaruh terhadap tata guna lahan, terutama dikaitkan dengan dampak perkembangan pariwisata di kawasan ini. Perlunya zona fungsi ruang secara jelas sehingga lahan dapat semaksimal mungkin digunakan secara tepat.

4.        Akomodasi
STRENGTH
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Kawasan Malioboro memiliki fasilitas akomodasi yang lengkap karena lokasinya yang sagat strategis. Mulai dari hotel, penginapan, homestay, money changer, travel agent, ATM, bank, restoran, dan lain sebagainya.
Dengan kelengkapan fasilitas akomodasi dapat disampaikan pada flyer/ peta wisata dan perlunya signage, sehingga akan memudahkan wisatawan untuk dapat mengakses berbagai fasilitas tersebut.

WEAKNESS
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Belum adanya perencanaan zona sebaran fasilitas tersebut, sehingga mungkin ada spot di mana wisatawan jauh untuk dapat menjangkaunya.

Fasilitas parkir yang semrawut, membuat kualitas kawasan Malioboro menurun. Parkir memang selalu menjadi masalah tersendiri bagi kawasan ini. Pengunjung semakin banyak, sedangkan kapasitas area parkir tidak sebanding, apalagi jika event tertentu. Hal ini tentunya menyebabkan masalah baru, yaitu kemacetan.


Fasilitas jalur pedestrian yang sangat terbatas karena harus berbagi dengan PKL, sepeda motor, becak, andong/ kendaraan lain.







Fasilitas tempat sepeda


Fasilitas RTH sangat terbatas
Perlunya perencanaan sebaran fasilitas pendukung, sehingga akan dapat merata dan semakin mudah dijangkau wisatawan.


Perlunya perencanaan yang sangat matang mengenai area parkir di kawasan Malioboro ini. Perlu penambahan area parkir namun tidak mengganggu lalu lintas pengendara lain dan pedestrian. Akan lebih baik jika ada satu area parkir yang besar di beberapa spot tertentu (perencanaan gedung parkir). Juga area parkir untuk becak dan andong


Perlu perencanaan penataan jalur pedestrian, dimana wisatawan dapat menikmati perjalanannya tanpa terganggu dengan pengguna lain. Perlunya pelebaran jalur pedestrian, Malioboro menjadi city walk (seperti misalnya Orchard Road di Singapura) orang dapat dengan nyaman menikmati kawasan itu dengan leluasa. Perlu juga jalur bawah tanah penghubung antara sisi timur dan sisi barat jalan Malioboro

Perlunya bike racks yang khusus untuk sepeda di beberapa spot tertentu.

Ruang terbuka hijau sangat penting selalin berkontribusi dalam mengurangi global warming terutama di area urban yang padat, juga sebagai pelengkap yang dapat menambah kualitas kawasan (kenyamanan dan keasrian) secara lingkungan.


5.        Transportasi
STRENGTH
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Malioboro memiliki transportasi yang lengkap dan aksesibilitas yang baik mulai dari pesawat, kereta api, bus, mobil, sepeda motor, sepeda, bahkan becak dan andong yang menambah keunikan tersendiri bagi Malioboro.

Pengembangan jalur & moda transportasi
Pengembangan jalur pedestrian
Penataan lokasi parkir dan taman


WEAKNESS
DESKRIPSI
IMPLIKASI
Banyaknya moda transportasi yang dapat masuk k kawasan Malioboro, seiring dengan aksesibilitas yang baik maka hal ini menimbulkan masalah baru yaitu kemacetan lalu lintas, terutama pada event tertentu.
Perlunya perencanaan dan penataan jalur moda transportasi, tempat pemberhentian, dan lokasi parkir

ANALISIS SWOT
IF

      EF

 

STRENGTH

Daya tarik wisata beragam      (belanja, kuliner, budaya, nostalgia) dengan pencapaian yang mudah
WEAKNESS

Kawasan semrawut (lalu lintas, PKL, sampah, parkir, pedestrian, reklame)
OPPORTUNITIES

Tingginya minat wisnus/ wisman untuk datang ke Malioboro dengan segala keunikannya
Dengan daya tarik wisata yang beragam (belanja, kuliner, budaya, nostalgia) maka akan semakin menambah minat wisnus/ wisman untuk datang ke Malioboro dengan segala keunikannya (dapat mewadahi berbagai motif wisata) dan pencapaian yang mudah
Dengan merencanakan penataan kawasan Malioboro yang berkualitas secara ekonomi sosial dan lingkungan maka akan dapat lebih menarik minat wisnus/ wisman untuk datang ke Malioboro dengan segala keunikannya
THREAT

Semakin berkembangnya ODTW unggulan lain dengan kualitas yang semakin baik
Dengan daya tarik wisata yang beragam (belanja, kuliner, budaya, nostalgia) didukung dengan pencapaian yang mudah maka kawasan Malioboro siap untuk berkompetisi secara sehat dengan ODTW unggulan lain dalam rangka menuju go international
Dengan merencanakan penataan kawasan Malioboro yang berkualitas secara ekonomi sosial dan lingkungan maka akan mewujudkan kawasan Malioboro yang berkualitas & berdaya saing sehingga meminimalisir kesenjangan kualitas kawasan wisata terhadap kompetitor yang lain.

No comments:

Post a Comment