1.
Karakteristik Lingkungan
STRENGTH
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Kawasan Malioboro yang berada di pusat kota Yogyakarta, berada di area
urban yang padat dengan berbagai hingar bingar masyarakat mulai dari pagi
hingga malam, dan segala fasilitas pendukung yang penting disekitarnya,
menjadikan kawasan ini hampir dipastikan selalu dikunjungi wisatawan.
|
Dengan potensinya berada di area urban yang padat
maka pengembangan kawasan Malioboro menjadi lebih berkualitas, memiliki
prospek ke depan yang sangat baik. Maka perlu sebuah perencanaan yang matang
menyikapi potensi ini.
|
WEAKNESS
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Keberadaan kawasan Malioboro di area urban yang padat, menyebabkan
pertumbuhan cepat yang tidak terencana, akibatnya disana sini terjadi
kesemrawutan, mulai dari lingkungan yang kumuh hingga manajemen PKL yang
hingga hari ini belum ada solusi terbaik.
|
Perlu adanya konsep menyeluruh dengan memberikan
alternative-alternatif yang dapat mewadahi semua pihak. Dalam konsep ini juga
perlu dipikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang.
|
2.
Sumber Daya Tarik Wisata
STRENGTH
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Kawasan Malioboro memiliki daya tarik wisata beragam (belanja, kuliner,
budaya, nostalgia). Kawasan Malioboro sendiri merupakan heritage yang di
konservasi, sehingga merupakan satu keunikan tersendiri, menikmati sejarah
dan budaya sambil berbelanja.
|
Pengembangan atraksi
seperti misalnya mengadakan acara festival seni dan kebudayaan, food festival, bazaar dan
lain-lain yang akan semakin melengkapi daya tarik wisata Malioboro saat ini.
|
WEAKNESS
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Keberagaman daya tarik wisata yang beragam terkadang menjadikannya
tumpang tindih satu dengan yang lain. Misalnya, kegiatan perekonomian
mengalahkan hal yang mendasar yaitu konservasi cagar budaya.Berbagai reklame
yang ditujukan untuk menarik wisatawan agar belanja ternyata dapat mengurangi
“ruh” atau “citra” bangunan heritage.
|
Dalam pengembangan ke depan perlu sebuah perencanaan
kawasan wisata terpadu dan
berkelanjutan, menyangkut ketiga aspek yaitu ekonomi, social dan lingkungan
sehingga ketiganya saling bersinergi, saling support dan melindungi warisan
budaya kota Yogyakarta tentunya.
|
3.
Land Use
STRENGTH
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Sebuah kawasan yang linear, dengan dipisahkan oleh satu jalan, kemudian
di kanan kiri terdapat berbagai pertokoan dan fasilitas pendukung sebenarnya
menciptakan fungsi ruang yang tegas. Tata guna lahan di kawasan malioboro
tentunya mengikuti karakter kawasan Malioboro. Hal ini juga sudah melekat
kuat di Malioboro sehingga berdampak baik bagi image kawasan Malioboro
sebagai “one street shopping line”
|
Image yang kuat itu perlu di kembangkan dan
direncanakan lebih lanjut secara terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan
kebutuhan wisatawan saat ini sehingga kualitas kawasan pun akan semakin baik.
|
WEAKNESS
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Di sisi lain, masi belum ada perencanaan yang jelas mengenai
fungsi-fungsi ruang di kawasan ini. Segalanya serasa berjalan begitu saja
mengikuti perkembangan zaman, sehingga menyebabkan kesemrawutan, dimana area
PKL, dimana area parkir, dimana spot untuk bisa ISHOMA,dan seterusnya.
|
Perlunya review masterplan, penataan mengenai
fasilitas, aksesibilitas dan lain-lain yang berpengaruh terhadap tata guna
lahan, terutama dikaitkan dengan dampak perkembangan pariwisata di kawasan
ini. Perlunya zona fungsi ruang secara jelas sehingga lahan dapat semaksimal mungkin
digunakan secara tepat.
|
4.
Akomodasi
STRENGTH
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Kawasan Malioboro memiliki fasilitas akomodasi yang lengkap karena
lokasinya yang sagat strategis. Mulai dari hotel, penginapan, homestay, money
changer, travel agent, ATM, bank, restoran, dan lain sebagainya.
|
Dengan kelengkapan fasilitas akomodasi dapat
disampaikan pada flyer/ peta wisata dan perlunya signage, sehingga akan
memudahkan wisatawan untuk dapat mengakses berbagai fasilitas tersebut.
|
WEAKNESS
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Belum
adanya perencanaan zona sebaran fasilitas tersebut, sehingga mungkin ada spot
di mana wisatawan jauh untuk dapat menjangkaunya.
Fasilitas
parkir yang semrawut, membuat kualitas kawasan Malioboro menurun. Parkir
memang selalu menjadi masalah tersendiri bagi kawasan ini. Pengunjung semakin
banyak, sedangkan kapasitas area parkir tidak sebanding, apalagi jika event
tertentu. Hal ini tentunya menyebabkan masalah baru, yaitu kemacetan.
Fasilitas
jalur pedestrian yang sangat terbatas karena harus berbagi dengan PKL, sepeda
motor, becak, andong/ kendaraan lain.
Fasilitas
tempat sepeda
Fasilitas
RTH sangat terbatas
|
Perlunya
perencanaan sebaran fasilitas pendukung, sehingga akan dapat merata dan
semakin mudah dijangkau wisatawan.
Perlunya
perencanaan yang sangat matang mengenai area parkir di kawasan Malioboro ini.
Perlu penambahan area parkir namun tidak mengganggu lalu lintas pengendara
lain dan pedestrian. Akan lebih baik jika ada satu area parkir yang besar di
beberapa spot tertentu (perencanaan gedung parkir). Juga area parkir untuk
becak dan andong
Perlu
perencanaan penataan jalur pedestrian, dimana wisatawan dapat menikmati
perjalanannya tanpa terganggu dengan pengguna lain. Perlunya pelebaran jalur
pedestrian, Malioboro menjadi city walk (seperti misalnya Orchard Road di
Singapura) orang dapat dengan nyaman menikmati kawasan itu dengan leluasa.
Perlu juga jalur bawah tanah penghubung antara sisi timur dan sisi barat jalan
Malioboro
Perlunya
bike racks yang khusus untuk sepeda di beberapa spot tertentu.
Ruang
terbuka hijau sangat penting selalin berkontribusi dalam mengurangi global
warming terutama di area urban yang padat, juga sebagai pelengkap yang dapat
menambah kualitas kawasan (kenyamanan dan keasrian) secara lingkungan.
|
5.
Transportasi
STRENGTH
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Malioboro
memiliki transportasi yang lengkap dan aksesibilitas yang baik mulai dari
pesawat, kereta api, bus, mobil, sepeda motor, sepeda, bahkan becak dan
andong yang menambah keunikan tersendiri bagi Malioboro.
|
Pengembangan
jalur & moda transportasi
Pengembangan
jalur pedestrian
Penataan
lokasi parkir dan taman
|
WEAKNESS
DESKRIPSI
|
IMPLIKASI
|
Banyaknya moda transportasi yang dapat masuk k kawasan Malioboro,
seiring dengan aksesibilitas yang baik maka hal ini menimbulkan masalah baru
yaitu kemacetan lalu lintas, terutama pada event tertentu.
|
Perlunya perencanaan dan penataan jalur moda
transportasi, tempat pemberhentian, dan lokasi parkir
|
ANALISIS SWOT
|
STRENGTH
Daya tarik wisata beragam (belanja, kuliner, budaya, nostalgia)
dengan pencapaian yang mudah
|
WEAKNESS
Kawasan semrawut (lalu lintas, PKL, sampah,
parkir, pedestrian, reklame)
|
||
OPPORTUNITIES
Tingginya minat wisnus/ wisman untuk datang ke
Malioboro dengan segala keunikannya
|
Dengan daya tarik wisata yang beragam (belanja,
kuliner, budaya, nostalgia) maka akan semakin menambah minat wisnus/ wisman
untuk datang ke Malioboro dengan segala keunikannya (dapat mewadahi berbagai
motif wisata) dan pencapaian yang mudah
|
Dengan merencanakan penataan kawasan Malioboro
yang berkualitas secara ekonomi sosial dan lingkungan maka akan dapat lebih
menarik minat wisnus/ wisman untuk datang ke Malioboro dengan segala
keunikannya
|
||
THREAT
Semakin berkembangnya ODTW unggulan lain dengan
kualitas yang semakin baik
|
Dengan daya tarik wisata yang beragam (belanja,
kuliner, budaya, nostalgia) didukung dengan pencapaian yang mudah maka
kawasan Malioboro siap untuk berkompetisi secara sehat dengan ODTW unggulan
lain dalam rangka menuju go international
|
Dengan merencanakan penataan kawasan Malioboro
yang berkualitas secara ekonomi sosial dan lingkungan maka akan mewujudkan
kawasan Malioboro yang berkualitas & berdaya saing sehingga meminimalisir
kesenjangan kualitas kawasan wisata terhadap kompetitor yang lain.
|
No comments:
Post a Comment